Grosir Alat Olahraga
Terbesar, Terlengkap dan Terpercaya
Terbesar, Terlengkap dan Terpercaya
Spesifikasi
Spesifikasi
Palang bertingkat senam merupakan sutu alat penunjang dalam olahraga senam khususnya senam artistic. Salah satu manfaat dari menggunakan palang ini adalah melatih kekuatan lengan. Sejauh mana lengan memiliki kemampuan untuk menahan berat tubuh masing-masing atlet.
Dalam hal spesifikasinya, palang bertingkat ini memiliki batang yang tidak rata dibuat dari fiberglass dan kayu. Biasanya dipasang dari loncatan. Lebar standar adalah 94,5 inci. Sedangkan batang panjang dan pendek masing-masing mencapai 7,5 kaki dan 5 kaki di atas tanah, kata Dan Gutman, penulis “Senam” Jarak saat ini antar bar adalah antara 5 dan 6 kaki. Namun, jaraknya dapat disesuaikan dan bervariasi di beberapa dekade dan negara. Terkadang, trik tertentu dilakukan.
Dalam produk kami, palang bertingkat senam memiliki bahan yang berkualitas serta awet. Selain itu, produk kami juga memiliki harga yang ekonomis sehingga sesuai dengan budget anda. Jual Palang Bertingkat Senam Harga Grosir Pabrik, disini.
Nama daripada olahraga senam berasal dari kata Yunani kuno. Senam memiliki tujuan yaitu untuk latihan disiplin, menggabungkan keterampilan fisik seperti kontrol tubuh, koordinasi, ketangkasan, keanggunan, dan kekuatan. Dengan ketrampilan jatuh serta akrobatik, semua dilakukan dengan cara artistik.
Senam dilakukan oleh laki-laki dan perempuan di berbagai tingkatan. Mulai dari klub dan sekolah setempat hingga perguruan tinggi dan universitas, dan dalam kompetisi elit nasional dan internasional. Biasanya, senam ini membutuhkan alat salah satunya adalah palangs sejajar senam. Disini kami me Jual Palang Bertingkat Senam Harga Grosir Pabrik.
Senam diperkenalkan pada peradaban Yunani awal untuk memfasilitasi perkembangan tubuh. Melalui serangkaian latihan yang meliputi berlari, melompat, berenang, melempar, gulat, dan angkat berat.
Banyak dari aktivitas senam dasar dipraktikkan dalam beberapa bentuk sebelum pengenalan oleh orang Yunani gymnazein. Kebugaran fisik adalah atribut yang sangat dihargai di Yunani kuno. Baik pria maupun wanita berpartisipasi dalam latihan senam agar memperoleh jiwa yang kuat.
Bangsa Romawi, setelah menaklukkan Yunani, mengembangkan kegiatan menjadi olahraga yang lebih formal. Dan mereka menggunakan gimnasium secara fisik mempersiapkan pasukan mereka untuk perang.
Namun, dengan menurunnya bangsa Romawi, minat pada olahraga senam berkurang, dan menganggap senam hanya sebagai bentuk hiburan.
Bangsa Romawi, setelah menaklukkan Yunani, mengembangkan kegiatan menjadi olahraga yang lebih formal. Mereka menggunakan gimnasium secara fisik mempersiapkan pasukan mereka untuk perang. Namun, dengan menurunnya bangsa Romawi, minat pada olahraga senam berkurang, dan menganggap senam hanya sebagai bentuk hiburan.
Pada 1774, seorang Prusia, Johann Bernhard Basedow, memasukkan latihan fisik dengan bentuk pengajaran lainnya di sekolahnya di Dessau, Saxony. Dengan aksi ini dimulailah modernisasi senam, dan juga mendorong negara-negara Jerman menjadi yang terdepan dalam olahraga.
Pada akhir 1700-an, Friedrich Ludwig Jahn dari Jerman mengembangkan bilah samping, bilah horizontal, bilah paralel, balok keseimbangan, dan peristiwa lompat. Akhirnya dia dianggap sebagai “bapak senam modern”.
Senam berkembang di Jerman pada 1800-an, sementara di Swedia bentuk olahraga yang lebih anggun. Menekankan gerakan berirama, yang dikembangkan oleh Guts Muth. Pembukaan (1811) sekolah Jahn di Berlin, untuk mempromosikan versinya tentang olahraga. Diikuti oleh pembentukan banyak klub di Eropa dan kemudian di Inggris.
Olahraga ini diperkenalkan ke Amerika Serikat oleh Dr. Dudley Allen Sargent, yang mengajar senam di beberapa universitas AS pada waktu Perang Sipil. Dan yang dipercaya telah menciptakan lebih dari 30 buah peralatan.
Sebagian besar pertumbuhan senam di Amerika Serikat berpusat pada aktivitas imigran Eropa. Yang memperkenalkan olahraga di kota-kota baru mereka di tahun 1880-an.
Klub dibentuk sebagai grup Turnverein dan Sokol, dan pesenam sering disebut sebagai “turner”. Senam modern tidak memasukkan beberapa acara tradisional, seperti angkat berat dan gulat.
Kompetisi senam dinilai berdasarkan individu dan tim. Setiap pesaing harus mencapai jumlah tertentu dari jenis gerakan tertentu pada setiap peralatan. Juri memberikan poin kepada setiap peserta dalam setiap acara pada skala 0 hingga 10 (sempurna).
Menilai gerakan senam sangat subjektif, namun tidak sembarangan. Pedoman disediakan untuk para wasit sehingga mereka dapat mencapai nilai yang relatif tidak memihak.
Biasanya ada empat juri, dan nilai tertinggi maupun terendah dijatuhkan untuk memberikan evaluasi yang lebih objektif. Pesenam mencoba melakukan rutinitas yang paling sulit dengan cara yang paling anggun, sehingga mengesankan para juri dengan penguasaan olahraga mereka.